Kita seluruhnya telah mengetahui Simbol Negara Republik Indonesia yang umum dikatakan sebagai Garuda Pancasila.
Namun mungkin saja cuma ada sedikit saja yang pernah pikirkan kisah peristiwa Simbol Negara ini.
Kapan tepatnya di ciptakan? Siapa penciptanya? Mengapa yang diambil malah simbol ini, bukanlah yang lain?
Inilah histori lahirnya Garuda Pancasila juga sebagai Simbol Negara Indonesia.
Didalam Ruangan Patriot Yayasan Idayu dalam Gedung Kebangkitan Nasional Jakarta, tampak suatu almari kaca yang memamerkan sebagian gagasan gambar serta sketsa simbol Garuda serta simbol lain yang nampaknya jadi cikal akan dari simbol negara kita yang saat ini.
Gambar-gambar ini termasuk juga dalam koleksi peninggalan almarhum Prof Muhammad Yamin.
Ada koleksi pada peninggalan Yamin ini tak mengherankan, lantaran setelah terbentuknya negara Republik Indonesia Serikat (RIS) Muh Yamin diangkat jadi Ketua Panitia Lencana Negara, dengan anggota diantaranya Sultan Hamid II yang saat itu masih tetap menjabat menteri negara dalam kabinet RIS.
Diantara rancangan-rancangan itu ada meterai negara RIS berupa bundar tanpa ada Garuda.
Gagasan itu dinamakan Matahari-Bulan atau Syamsyiah-Kamariah (Arab) atau Surya-Candra (Sansekerta).
Di dalam digambarkan matahari terbit dengan lima sinarnya, yang melambangkan sumber kodrat Allah, yang turunkan kebahagiaan pada tanah air serta bangsa Indonesia. Adalah pemerintah yang berdasar pada Pancasila.
Bln. sabit yang mirip tanduk banteng simbol perjuangan rakyat Indonesia.
Tujuh garis di air yaitu tujuh kepulauan Indonesia.
Dua pohon kelapa bermakna kemakmuran Indonesia di darat serta di laut.
Setia pada rutinitas kuno, gambar ini membuahkan candrasangkala (khronogram) yang berbunyi “Matahari dilingkari kelapa serta bumi atau bln. tunjukkan th. 1881 Saka atau 1949 Masehi. ”
Rancangan lain yang serupa dengan ini memiliki lingkaran luar dengan tulisan Republik Indonesia Serikat dengan gambar kepala banteng en profile (dari samping), di atasnya matahari terbit bercahaya tujuh serta pohon kelapa di tengah-tengahnya.
Rancangan lain yang tampak dalam koleksi ini menokohkan profil Garuda serta telah agak mirip-mirip dengan simbol negara kita.
Didalam lingkaran samping atas tercatat dengan huruf latin Republik Indonesia Serikat, Burung Garuda berdiri atas suatu bantalan bunga teratai (padma).
Kepala Garuda ini digambarkan menurut contoh-contoh classic dari candi atau pahatan lain, yaitu kepala burung dengan rambut ikal. Tangan Garuda memegang perisai yang terdiri jadi empat bagian.
Di dalam perisai ada garis melintang yang melukiskan khatulistiwa.
Pada perisai tampak gambar Banteng (simbol kemampuan, keberanian, keuletan), yang ke-2 (menurut arah jarum jam) pohon beringin (kemampuan hidup), tiga batang padi simbol kemakmuran serta pada akhirnya keris, simbol keadilan.
Setia pada rutinitas kuno, gambar ini membuahkan candrasangkala (khronogram) yang berbunyi “Matahari dilingkari kelapa serta bumi atau bln. tunjukkan th. 1881 Saka atau 1949 Masehi. ”
Rancangan lain yang serupa dengan ini memiliki lingkaran luar dengan tulisan Republik Indonesia Serikat dengan gambar kepala banteng en profile (dari samping), di atasnya matahari terbit bercahaya tujuh serta pohon kelapa di tengah-tengahnya.
Rancangan lain yang tampak dalam koleksi ini menokohkan profil Garuda serta telah agak mirip-mirip dengan simbol negara kita.
Didalam lingkaran samping atas tercatat dengan huruf latin Republik Indonesia Serikat, Burung Garuda berdiri atas suatu bantalan bunga teratai (padma).
Kepala Garuda ini digambarkan menurut contoh-contoh classic dari candi atau pahatan lain, yaitu kepala burung dengan rambut ikal. Tangan Garuda memegang perisai yang terdiri jadi empat bagian.
Di dalam perisai ada garis melintang yang melukiskan khatulistiwa.
Pada perisai tampak gambar Banteng (simbol kemampuan, keberanian, keuletan), yang ke-2 (menurut arah jarum jam) pohon beringin (kemampuan hidup), tiga batang padi simbol kemakmuran serta pada akhirnya keris, simbol keadilan.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar