Tanpa senjata, 2 Prajurit TNI ajak pemberontak Papua turun gunung

Grup sipil bersenjata di Papua dilaporkan pernah menculik dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) waktu bakal belanja. Dua prajurit itu di ketahui datang dari Kostrad 303/Raider yang bertugas di Pos Komopa. Waktu peristiwa, mereka tengah berbarengan seseorang warga sipil bernama Elda Sanadi.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, keduanya sukses tidak lama sesudah menaiki perahu yang bakal mereka tumpangi menuju pasar. Keduanya lolos lewat cara menceburkan diri ke air.

Dalam hadapi aksi-aksi separatis di Papua, TNI sering kali mengadakan operasi militer. Operasi paling akhir yaitu untuk membebaskan 26 anggota 1995 Lorentz Expedition di Puncak Jayawijaya. Walau sukses, tetapi dua sandera diketemukan tewas.

Walau demikian, TNI juga mempunyai taktik lain dalam hadapi golongan separatis itu. Satu diantaranya yaitu lakukan pendekatan persuasif. Langkah tersebut yang dikerjakan Serka Sutrisno dari Group 2 Kopassus. Dia sukses mengajak tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Lambert Pekikir serta Militer Murib berbarengan 19 pengikutnya kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Langkah sama pernah dikerjakan Panglima Kodam XVII/Tjendrawasih Brigjen Sarwo Edhie Wibowo th. 1967. Di dalam berkecamuknya pertempuran melawan Organisasi Papua Merdeka (OPM), dia terus memprioritaskan pendekatan persuasif untuk melawan beberapa pemberontak.

Cerita ini ditulis oleh Hendro Subroto dalam buku biografi Sintong Pandjaitan berjudul 'Perjalanan Seseorang Prajurit : Beberapa Komando' terbitan Kompas cetakan April 2009.

 " Bila pemberontak kita jam terus-terusan, mereka pasti hancur. Namun mereka yaitu saudara-saudara kita. Baiklah, mereka kita jam, lalu kita panggil supaya mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, " tutur Sarwo Edhie.

Sarwo Edhie selekasnya kirim dua prajurit TNI untuk menjumpai pimpinan pemberontak, yaitu perwira RPKAD Mayor Heru Sisnondo serta bintara Pasukan Gerak Tjepat AURI Sersan Mayor Hawa John Saleky. Perintah selanjutnya, keduanya dilarang membawa senjata.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar