Jokowi Marah soal "Dwell Time", R.J Lino Merasa jadi Sasaran Tembak

Dalam rencana memperingati lagi th. ke-50 harian Kompas, Presiden Joko Widodo mengemukakan kesan serta gagasannya pada kabar berita Kompas sampai kini.

Menurut Jokowi, Kompas dapat melindungi obyektivitasnya dalam memberitakan suatu hal. Tetapi, di segi lain, Kompas juga gawat dalam menanggapi masalah.

 " Kompas obyektif, namun juga gawat. Kritisnya ada, namun obyektifnya juga ada. Ini yang memerankan seperti ini tak gampang, ada yang kritik selalu namun tak memberi jalan keluar, namun Kompas tidak. Peran yang seperti itu yang berpuluh th. 'dimainkan' Kompas, saya hargai itu, " kata Jokowi dalam video yang diputar waktu acara syukuran dan peluncuran buku lagi th. ke-50 harian Kompas di Bentara Budaya Jakarta, Minggu (28/6/2015).

Dalam video itu, Jokowi terlihat diwawancarai Pemimpin Redaksi KompasTV Rosiana Silalahi. Pada Jokowi, Rosiana pernah menyinggung masalah Kompas yang dinilai beberapa pihak terlampau membela Jokowi saat saat kampanye penentuan presiden.

Menjawab pertanyaan ini, Jokowi menolak asumsi itu. Ia menilainya Kompas terus obyektif serta tak memihak kepadanya. Bahkan juga, Jokowi juga rasakan kritikan tajam Kompas atas kebijakannya, umpamanya saja saat Jokowi dimaksud lamban dalam mengambil keputusan kebijakan berkenaan kisruh KPK dengan kepolisian.

 " Saat KPK-Polri tidak cepat mengambil keputusan, itu headline Kompas paling keras saya sangka, " ucap Jokowi seraya tertawa.

Jokowi juga mempunyai kesan bahwa Kompas sama dengan sosok salah seseorang pendirinya, Jakob Oetama. Ia menilainya Jakob juga sebagai sosok yang ramah, rendah hati, namun juga pekerja keras.

Jakob dinilai dapat membawa Kompas mengambil langkah sesuai sama visinya, yaitu amanat hati nurani rakyat. Kepala Negara juga setuju dengan pemikiran Jakob dalam tulisannya yang menilainya Indonesia bakal tambah baik bila kemampuan di negara ini menyatu.

 " Sangatlah setuju, memanglah dengan negara sebesar ini, saya sangka apa yang di sampaikan Pak Jakob sangatlah benar. Jika menyatu, visinya sama, bakal mempermudah kita berkompetisi lantaran pertandingan saat ini telah antar-negara. Pak Jakob benar, " papar dia.

Dalam peluang itu, Jokowi juga mengatakan selamat pada Kompas serta mengharapkan harian ini dapat selalu menjabat amanat hati nurani rakyat.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar