" Unsur TNI AL senantiasa lakukan operasi pengamanan Ambalat. Yang saat ini stand by itu ada tiga KRI, " tutur Ade di Markas Besar TNI AL, Jakarta, Rabu (24/6).
" Saya juga sebagai KSAL cuma mempersiapkan keperluan itu. Jika pada kondisi spesifik diperlukan aksi spesifik, itu bergantung Panglima TNI. Saya mempersiapkan alutsistanya, " katanya.
Selanjutnya, Ade menyampaikan sekarang ini masalah Ambalat masih tetap selalu dirundingkan kementerian luar negeri ke-2 negara. Terkecuali bisa mencairkan jalinan diplomatik Indonesia, Ade mengharapkan perundingan itu memperjelas ruang patroli perbatasan yang dikerjakan TNI AL. (Baca juga : Adu Kuat Indonesia versi Malaysia di Ambalat)
Presiden Joko Widodo tengah Juni lantas menunjuk Duta Besar Eddy Pratomo jadi Utusan Spesial Presiden untuk merampungkan penetapan batas maritim pada Indonesia serta Malaysia.
Pada CNN Indonesia, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyampaikan perwakilan ke-2 pemerintah sudah bersua 2 x sampai awal minggu ini. (Baca juga : Histori Panjang Ketegangan RI-Malaysia di Ambalat)
Penunjukan Eddy Pratomo jadi utusan spesial presiden adalah tindak lanjut dari pertemuan Jokowi dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Malaysia, 5 sampai 7 Februari silam.
Saat sebelum pertemuan kenegaraan itu, pertemuan tingkat menteri pada Indonesia serta Malaysia pada 25-28 Januari menyetujui kajian penetapan batas lokasi ke-2 negara di lima titik, yaitu Laut Sulawesi, Laut China Selatan, Selat Singapura sisi timur, Selat Malaka sisi selatan, serta Selat Malaka.
0 komentar:
Posting Komentar