Aktivis Lintas Generasi: Nawacita Jokowi Kini Jadi Dukacita

Kemampuan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sepanjang delapan bln. ini dinilai mengecewakan, menyimpang dari janji-janji kampanye (Nawacita), tidak berhasil wujudkan Trisakti, serta bikin kondisi ekonomi-nasional makin bertambah jelek.
Untuk mencari jalan keluar itu aktivis lintas generasi berkumpul lakukan Rembuk Nasional yang diadakan di Jalan Tebet Timur Dalam No 43, Jakarta.

Dalam peluang itu, Ketua Umum DPP IMM Beni Pramula mengemukakan, muara masalah bangsa hari ini yaitu lantaran lemahnya kepemimpinan nasional.
Hal semacam itu jadikan tujuan pembangunan serta pengelolaan pemerintahan tak sesuai sama ideologi Trisakti serta Nawacita.

 " Nawacita itu saat ini jadi duka cita. Kita mau melanggengkan keterpurukan atau cabut mandat? " tanyanya pada komunitas. Pertanyaan itu disambut kesepakatan dari komunitas.
Kata Beni, di dalam pergantian besar, persaingan global, serta masa keterbukaan yang sangatlah punya potensi bakal meneror eksistensi Indonesia, bangsa mesti ditopang pemimpin yang betul-betul mumpuni dengan cara kwalitas serta ketokohan, bukanlah pesuruh dari product pencitraan.

 " Presiden atau pemimpin tak dapat lahir dengan cara instan. Presiden atau pemimpin tak dapat lahir dari suatu sistem rekayasa media. Presiden atau pemimpin tak dapat cuma dari hasil sistem pencitraan. Pemimpin polesan condong menipu lantaran dari kemasannya saja telah direkayasa. Product yang dihasilkan dari kepemimpinan yang seperti ini bakal condong korum serta menuia masalah kebangsaan yang semakin besar, " kata Beni, Jumat (10/7/2015).

Menurut dia, dalam kondisi global dimana kapitalisme tengah hadapi gunakan surut.
 " Untuk menanggulangi hal semacam itu, jadi telah semestinya kiblat bangsa selekasnya diluruskan. Salah satu langkahnya yaitu melakukan perbaikan akar permasalahan dari seluruhnya problematika ini regulasi serta permasalahan leadershipnya, " kata Beni.

Terkecuali merumuskan petisi keprihatinan, grup kerja akan merumuskan beragam gosip strategis yang dihadapi bangsa sekarang ini.

Acara yang dimoderatori oleh Ketua Umum Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK) Bursah Zarnubi ini, di hadiri oleh seputar 80 aktivis lintas generasi, dari mulai yang senior seperti Bambang Wiwoho, Ariyadi Achmad, Syahganda Nainggolan, Laode Ida, Hatta Taliwang, Yayat Biaro, Wahyono, Haris Rusli Moti, Djoko Edhy Abdurachman, Yamin Tawary, serta Sudjana Sulaiman, sampai aktivis muda seperti Ketua Presidium PP PMKRI Lidya Natalia, Ketua Umum DPP IMM Beni Pranula, Ketua Umum GPII Karman BM, aktivis Pandu UI Patriot, serta Sekjen LMND Hendrik Kurniawan.

Sebagian peserta diskusi mengemukakan tekanan untuk lakukan gerakan cabut mandat Jokowi lantaran beragam kebijakan pemerintah sudah bikin kehidupan rakyat kecil lebih sulit.

Pandangan ini diantaranya di sampaikan oleh Beni Pramula Ketua Umum IMM Hatta Taliwang serta Ketua Umum GPII Karman BM.

Beberapa besar aktivis yang ada sepakat dengan ide itu, untuk lalu membuat gagasan strategis yang berkaitan manfaat merespon kondisi kebangsaan yang belakangan ini cukup memprihatinkan.  wartakota.tribunnews.com
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar