Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan kekeliruan penulisan di undangan pelantikan Kepala Tubuh Intelijen Negara serta Panglima TNI. Dalam surat undangan yang diantar Sekretariat Negara pada beberapa petinggi negara, tercatat Tubuh Intelijen Nasional, bukanlah Tubuh Intelijen Negara.
" Ada yang salah di rencana serta mekanisme pemerintahan Jokowi. Ini dikelola seperti warung kopi, " kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Fadli mengaku kekeliruan penulisan memanglah remeh. Tetapi, Setneg yaitu instansi tinggi negara yang semestinya tak bisa lakukan kekeliruan. Semestinya, kata dia, Setneg lebih cermat serta tak asal-asalan dalam bekerja.
" Beberapa puluh th. pada Orde Baru tak pernah ada peristiwa seperti ini, " ucap Fadli.
Politisi Partai Gerindra ini juga merekomendasikan Jokowi untuk mengevaluasi kemampuan pembantunya di lingkar istana. Terlebih, peristiwa seperti ini bukanlah pertama kalinya berlangsung. Pada awal mulanya, pernah berlangsung kekeliruan penulisan Bung Karno dalam teks pidato Presiden Jokowi.
" Ini telah kekeliruan fatal, " ucap Fadli.
Salah satu petinggi yang terima undangan salah catat ini yaitu Anggota Komisi I DPR, Sukamta. Disebabkan kekeliruan penulisan ini, Sukamta malas menghadiri acara pelantikan itu. Sekretariat Negara pada awal mulanya telah mohon maaf atas kekeliruan penulisan ini. Setneg mengakui telah kirim lagi undangan ralat pada beberapa petinggi yang terima undangan yang salah.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar