Ranger AS kagum lihat aksi Raider TNI AD, langsung minta berguru

Pernyataan masalah ketangguhan Tentara Nasional Indonesia dihadapan militer dunia yang lain seolah tidak habis-habis. Merdeka. com pada awal mulanya mengangkat cerita Kopaska AL maupun Kopassus. Saat ini, giliran pasukan spesial punya Angkatan Darat yang ada dibawah naungan Kodam Brawijaya turut mengundang decak mengagumi akan asing.

Pada Oktober 2014, Resimen 2nd Stryker Pasukan Spesial Ranger, Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) mengadakan latihan di Indonesia. Mereka berlatih berbarengan dengan Pasukan Spesial TNI Angkatan Darat, Batalion Infanteri 411/Raider.

Latihan yang di gelar di Rimba Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, itu di gelar satu bulan penuh. Seperti ditulis military. com (2/10/2014), beberapa tentara AS berniat datang jauh-jauh untuk pelajari taktik perang daerah tropis.

Tidak diduga, latihan survival di dalam rimba Jawa timur itu sangatlah mengerikan. Dari pernyataan Pratu Juan Gonzalez (20 th.), persiapan mereka di Negeri Paman Sam jadi kurang gahar.

Saat sebelum pergi satu kompi pasukan Ranger ini dilatih bertahan hidup di Pegunungan Fort Irwin, California satu bulan penuh. Itu saja telah berat sekali.

 " Latihan yang mengerikan di kampung halaman tak melukiskan apa yang saya alami di Jawa Timur. Ada banyak hal yang belum saya bisa. Umpamanya bagaimanakah apabila mendadak bertemu ular, " kata Gonzalez yang datang dari Kota Chicago ini.

Serta dalam peristiwa tersebut, aksi-aksi pasukan Raider TNI AD demikian memesona untuk Gonzalez. Rekanan yang baru dia kenal ini mengajarkan bagaimanakah bertahan hidup di rimba tropis yang serba lembab hingga kuras daya. Termasuk juga membunuh serta menyantap hewan buas, misalnya ular.

 " Saya sangatlah takut ular. Saya tidak ingin mengerjakannya lagi, " kata anggota regu penembak ini sembari tergelak.

Dari sisi ketahanan fisik, walaupun datang dari iklim yang tidak sama, Pasukan Ranger AS mengaku hebatnya Raider dalam menghemat tenaga. Banyak panduan diperoleh beberapa infanteri asing ini, misalnya

cara bertempur di rimba hujan yang memercayakan gerak cepat.

Sersan Jeffrey Baldwin salah satu yang rasakan faedah latihan berbarengan ini. Diakuinya tidak segan-segan berguru pada pasukan Raider lantaran efektivitas tempur TNI AD dalam kondisi lingkungan mahakeras.

 " Saya sangatlah mengagumi akan dengan pasukan Indonesia. Saya banyak memperoleh pengetahuan baru, " katanya.

Diluar itu, Ranger AS terasa kerasan berlatih satu bulan di Situbondo lantaran tentara Indonesia sangatlah ramah. Mereka jadi kawan yang dapat dihandalkan untuk bertahan hidup.

Sepanjang 30 hari, dua pasukan beda negara ini hidup berbarengan. Mereka mesti mencari bahan makanan alami, menangkap hewan, dan bertahan dari cuaca yang berubah-ubah di rimba.

 " Kami betul-betul sama-sama terikat keduanya sepanjang kursus. Masa lalu itu sangatlah membekas, " kata Gonzalez.

Sebatas info, US Ranger yang berlatih di Jawa timur itu di kirim dari Joint Base Lewis-Mchord. Divisi itu yaitu yang paling banyak di kirim bertempur di Afghanistan serta Irak, lantaran dikira mempunyai pengetahuan taktis terlengkap hadapi perang gerilya kota ataupun rimba.

Selama perang delapan th. di Irak, anggota divisi Stryker yang tewas 'cuma' 42 prajurit. Batalion inilah pasukan yang terakhir ditarik dari medan tempur di Timur Tengah.

Sesaat Infanteri Raider yaitu unit tempur spesial untuk pertempuran darat. Dibuat mulai sejak Oktober 1945, pasukan dengan motto " Cepat, Senyap, serta Pas " ini terdaftar berjasa memadamkan pemberontakan APRA, PRRI/Permesta, dan menumpas DI/TII.

Dalam operasi militer di Aceh sepanjang 2001-2003, pasukan Raider-lah yang bertanggungjawab menewaskan Panglima GAM Tengku Ishak Daud.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar