Cerita sniper Indonesia pecundangi AS dan Inggris di Australia

Praka TNI Mulyana beroleh Medali Emas katagori Sniper (Penembak Tepat) dalam kejuaraan tahunan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Mulyana juga terasa bangga sudah menaklukkan Amerika Serikat yang di kenal memiliki banyak sniper hebat.

 " Saya terasa bangga dapat menyumbangkan emas untuk angkatan darat. Pokoknya sulit untuk disibakkan, " kata Mulyana di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (25/5).

Meski sekian, dia menceritakan, waktu beroleh medali emas memperoleh pujian dari Amerika Serikat. Dia juga tidak lupa untuk sama-sama menukarkan kenangan-kenangan pada tentara Paman Sam itu.

 " Ini th. ke-2 saya ikuti perlombaan ini. Alhamdulillah bisa 1 emas serta 1 perak dari kelompok perseorangan. Tantangan sniper kita bermain dalam suhu 6 sampai 12 derajat sangatlah jauh ketidaksamaan di Indonesia. Lantas variasi jarak 100-1. 200 mtr. serta bahkan juga saya sendiri tidak paham jaraknya. Kelembapan hawa bahkan juga kecepatan angin 30-40 km/perjam itu hitungan mesti akurat serta itu sangatlah susah, " ceritanya.

Diluar itu, kata dia, tantangan lain yang dihadapi yaitu senjata yang masih tetap kalah jauh dari negara-negara maju. Karena, ia cuma mengunakan senjata buatan Inggris seri lama dengan teropong 12x50.

 " Bidikan tujuan berbagai macam dari mulai kepala, dada, lalu badan lempengan baja 400-500 mtr. jaraknya. Jika tidak terkena bakal semakin kencang larinya, bila terkena segera rubuh, " kata dia.

Tim TNI AD sukses menyabet 30 medali emas, 16 perak serta 10 perunggu, menaklukkan kontingen yang lain dari negara-negara maju yang sampai kini di kenal mempunyai persenjataan mutakhir seperti, Amerika Serikat yang cuma memperoleh, 4 medali emas, Inggris dengan 3 medali emas, lalu Australia cuma beroleh 5 medali emas.

Sedang, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina serta New Zealand, dan Singapura semasing memperoleh satu medali emas. Sesaat, Kanada Malaysia, Timor Leste, Tonga serta Papua New Gunea (PNG) gagal membawa pulang medali emas.

Kejuaraan yang berjalan mulai sejak 20-23 Mei di Puckapunyal, Victoria, Australia ini diikuti 17 tim dari 15 negara memperebutkan 50 medali emas. Tim petembak TNI kirim 9 anggota Kostrad, 4 Kopassus serta 1 anggota Kodam Mulawarman.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

13 komentar:

  1. Selamat buat pejuang dan pembela NKRI...SALUT...

    BalasHapus
  2. Selamat buat pejuang dan pembela NKRI...SALUT...

    BalasHapus
  3. Selamat untuk para pejuang hebat indonesia,kami sebagai masyarakat indonesia merasa sangat bangga melihat kalian membawa pulang medali emas.
    apalagi kalian mampu mengalahkan negara amerika,inggris,dll.
    tentux ini sebuah prestasi membaggakan.
    jaya terus,pertahankan,dan tunjukan terhadap dunia bahwa indonesia bukan hanya sekedar penduduk terbesar,muslim terbesar dunia,akan tetapi indonesia memiliki penembak-penembak super..

    Sekali lagi selamat.

    BalasHapus
  4. Salut banget !......Jaya terus pejuangku....MERDEKA

    BalasHapus
  5. Salut banget !......Jaya terus pejuangku....MERDEKA

    BalasHapus
  6. Kami mohon kepada Yth. Bapak Presiden dan Menhan untuk tetap memberikan suppot yang baik kepada TNI kita. Bersama TNI, Rakyat Kuat.

    BalasHapus
  7. Kami mohon kepada Yth. Bapak Presiden dan Menhan untuk tetap memberikan suppot yang baik kepada TNI kita. Bersama TNI, Rakyat Kuat.

    BalasHapus