Kini diabetes bisa diobati pakai rumput gulma, murah meriah!

Siapa kira rumput bermuda atau grinting yang kerap dikira juga sebagai tanaman gulma nyatanya dapat digunakan juga sebagai obat untuk mengobati penyakit diabetes. Terkecuali aman serta praktis, obat herbal ini dapat disebut murah lantaran bahan baku pembuatannya yang melimpah.

Riset itu digagas oleh lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Airlangga (UNAIR), yakni Anis Puji Lestari, Martia Rani Tacharina, Teguh Bagus Pribadi, Ade Mahendra Putra, serta Okviolla Resti Ertanti. Setelah itu, mereka menuangkan inspirasi pembuatan obat diabetes itu ke Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).

Menurut salah satu anggota tim peneliti, Martia Rani Tacharina, inspirasi pembuatan obat diabetes herbal itu dilatarbelakangi oleh tingginya harga obat diabetes yang beredar di market. Terlebih, sebagian bahan obat diabetes di Indonesia nyatanya masih tetap impor dari negara lain.

Walau sebenarnya, Indonesia adalah negara dengan kekayaan hayati yang melimpah dengan bermacam type tumbuhan yang dapat jadikan obat untuk beragam penyakit. " Satu diantaranya yaitu rumput grinting yang memiliki kandungan flavonoid, saponin, alkaloid, serta vitamin C, " tutur Martia waktu dihubungi brilio. net, Rabu (29/4).

Beberapa zat itu, menurut Martia, mempunyai manfaat untuk mengobati penyakit diabetes. Terkecuali aman serta efisien, obat herbal itu juga terbilang murah lantaran bahan untuk pembuatannya gampang diperoleh.

 " Diluar itu, rumput grinting mempunyai sebagian kelebihan dibanding tanaman antidiabetes yang lain, yakni produksinya yg tidak terbatas musim serta dapat tumbuh dimana saja, bahkan juga di pematang sawah sekalipun, " lebih mahasiswi semester 8 itu.

Lantaran pasien diabetes terlebih jenis 2 memerlukan terapi teratur serta dalam periode waktu yang sangatlah lama, pemakaian obat herbal rumput bermuda dipercaya lebih aman serta sedikit menyebabkan dampak samping. " Bila obat kimia dapat menyebabkan mual, pusing, kecap logam, anoreksia, serta diare. Sesaat obat herbal dinilai lebih aman lantaran datang dari alam, " tuturnya.

Riset itu mereka ujicobakan pada hewan serta tunjukkan hasil yang menggembirakan. " Uji pre klinis pada hewan akhirnya positif, yakni dapat turunkan kandungan glukosa lebih efisien dibanding metformin juga sebagai obat standard, " kata Martia.

Untuk sistem setelah itu, tim peneliti yang diketuai oleh Anis Puji Lestari bakal lakukan uji klinis pada manusia. Bila ujicoba itu berhasil, mereka bakal selekasnya melemparkan product antidiabetes itu ke market supaya dapat di nikmati orang-orang luas.

Kasih berita baik ini ke rekan serta keluarga anda ya! Mari jagalah kesehatan.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar