"Baru Kali Ini Ada Presiden Gunakan Seragam Militer padahal Sipil"

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mengkritik sikap Presiden Joko Widodo yang berseragam militer dalam menggerakkan aktivitasnya di Istana.

 " Waktu Jokowi berbaju militer di Istana serta terima tamu, ia bukan hanya menggelikan. Ia dengan cara memalukan memamerkan terbatasnya pengetahuannya, " kata Rachland dalam info tertulisnya, Rabu (17/6/2015).

Rachland menuturkan, Presiden yaitu entitas sipil. Itu penyebab, tiap-tiap anggota militer yang ingin berpolitik atau mau jadi presiden mesti melepas keanggotaannya dari militer.

 " Presiden juga sebagai panglima paling tinggi angkatan bersenjata malah mesti berbaju sipil. Itu lambang paling tegas dari civil supremacy dalam demokrasi, " ucap dia.

Di Indonesia, lanjut Rachland, demokrasi itu diwujudkan dengan darah, air mata, bahkan juga nyawa rakyat, termasuk juga mahasiswa serta buruh. Oleh karenanya, dengan memakai seragam militer, Presiden tunjukkan begitu rendahnya penghargaan pada histori perjuangan demokrasi kita.

 " Selama histori RI, nampaknya baru kesempatan ini ada presiden kenakan seragam militer saat menggerakkan pekerjaan setiap harinya di Istana, walau sebenarnya dia sipil. Walau sebenarnya presiden yang berlatar belakang militer saja tak pernah, " ucap Rachland.

Pada awal mulanya, Presiden Jokowi tampak berseragam militer warna hijau yang umum dikenakan pasukan Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad), komplit dengan baret hijau di kepalanya, waktu terima kehadiran pengurus pusat Muhammadiyah. Tampilan Jokowi saat menyongsong kehadiran rombongan Muhammadiyah, yang seluruhnya menggunakan pakaian batik, itu mengundang perhatian wartawan yang meliput.

Pihak Istana lalu memberi tanggapan. Anggota Tim Komunikasi Kepresidenan, Teten Masduki, menyampaikan argumen Presiden Joko Widodo sangat terpaksa berseragam militer saat menjumpai pimpinan Pengurus Pusat Muhammadiyah, yang di pimpin Din Syamsuddin, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/6/2015). Menurut Teten, hal semacam itu dikerjakan untuk efisiensi saat.

Teten menuturkan, Presiden berseragam militer waktu melihat latihan perang TNI AD di Baturaja, Sumatera Selatan, Selasa siang. Terkecuali suatu keharusan, kata Teten, Jokowi kenakan pakaian militer untuk tunjukkan kebanggaannya pada prajurit yang tengah berlatih.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: