Kisah di Balik Penolakan Bongkar Senjata SS2 yang Diminta AS-Australia

Dibalik kemenangan telak kontingen TNI AD dalam lomba tembak internasional di Australia, ada narasi menarik dimana tuan rumah serta tim Amerika Serikat (AS) meminta supaya senjata yang dipakai kontingen Indonesia dibongkar. Begini narasi tentang keinginan yang pada akhirnya tidak diterima itu.

Perlombaan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015 itu di gelar pada pertengahan Mei lantas. Kontingen Indonesia berkompetisi dengan 13 tim yang lain dari negara lain.

 " Awalannya, tim dari AS serta Australia mendatangi panitia. Lantas panitia mendatangi tim kita, " kata Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto dalam pembicaraan, Kamis (4/6/2015).

Panitia menyebutkan ada keinginan dari AS serta Australia supaya senjata SS2 V4 serta pistol G2 buatan Pindad dibongkar. Sesudah memperoleh keinginan itu, kontingen Indonesia tak segera memberi jawaban.

 " Sesuai sama prosedur, kami tak dapat mengambil keputusan. Saya melaporkan keinginan itu ke Jakarta, ke Mabes AD, " tutur kepala kontingen TNI AD Mayor Syafruddin dalam pembicaraan terpisah.

Tidak sebagian lama, Mabes AD yang berkedudukan di Jl Medan Merdeka Utara memberi jawaban ke Syafruddin. Mabes AD memberi prasyarat bila senjata itu disuruh dibongkar.

 " Mabes AD menyebutkan tak bisa dibongkar bila keinginan itu cuma ditujukan pada kami saja. Pada dasarnya kami tolak, " kata Syafruddin.

Tidak berhenti di situ, panitia lalu meminta supaya sekurang-kurangnya bisa dikerjakan prosedur penelusuran standard keamanan. Untuk keinginan ini, diakomodir tetapi cuma hanya buka pengaman senapan.

 " Untuk mengecek system keamanan saat mesti dibongkar. Cukup di buka sisi pengamannya saja, " kata Syafurddin. detik. com
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar