MasyaAllah, Ini 2 Amalan Ramadan yang Pahalanya Tak Terhingga

Pahala jihad yaitu pahala tidak terhingga. Ulama menyampaikan ada dua amalan berpahala jihad pada bln. Ramadan. Apa sajakah itu?
Pimpinan Pesantren Darush Sholihin, Muh Abduh Tuasikal, pada website rumaysho. com, mengemukakan, dari Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah, menyampaikan, “Ketahuilah bahwa seseorang mukmin lakukan dua jihad di bln. Ramadhan.
Jihad pertama yaitu jihad pada diri sendiri di siang hari dengan berpuasa.
Jihad ke-2 yaitu jihad pada malam hari dengan shalat malam.
Siapa yang lakukan dua jihad serta menunaikan hak-hak terkait dengan keduanya, lantas selalu bersabar mengerjakannya jadi ia bakal di beri ganjaran di segi Allah dengan pahala tanpa ada batas (tidak terhingga). ”
Ini yang Ibnu Rajab Al Hambali katakan dalam Lathoiful Ma’arif, halaman 306.
Ka’ab bin Malik berkata, “Setiap yang melindungi amalannya bakal di panggil pada hari kiamat serta bakal di beri balasan.

Mengenai pakar Qur’an serta puasa, mereka bakal dibalas dengan pahala tidak terhingga. ” Dijelaskan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 3928.
Juga sebagai bukti keutamaan dua jihad diatas yaitu syafa’at untuk shohibul Qur’an serta orang yang berpuasa pada hari kiamat nantinya.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

”Puasa serta Al Qur’an itu bakal memberi syafa’at pada seseorang hamba pada hari kiamat kelak. Puasa bakal berkata, ’Wahai Tuhanku, saya sudah menahannya dari makan serta nafsu syahwat, karena itu perkenankan saya untuk memberi syafa’at kepadanya’.
Serta Al Qur’an juga berkata, ’Saya sudah melarangnya dari tidur saat malam hari, karena itu perkenankan saya untuk berikan syafa’at kepadanya. ’ Beliau bersabda, ’Maka syafa’at keduanya diperbolehkan. ’“ (HR. Ahmad 2 : 174, dari ‘Abdullah bin ‘Amr.
Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shahih, At Targhib wa At Tarhib nomer 984.

Syafa’at dari puasa diberikan untuk orang yang meninggalkan yang haram semuanya.
Tetapi untuk yang menyia-nyiakan puasanya, yg tidak dapat melindungi diri dari yang haram, jadi ia tak dapat memperoleh syafa’at itu.
Sedang syafa’at dari Al Qur’an diberikan untuk orang yang kurang tidurnya pada malam hari lantaran tersibukkan dengan membahas Al Qur’an.
Tersebut yang memperoleh syafa’at dari Al Qur’an.
Sekian diterangkan oleh Ibnu Rajab dalam Lathoiful Ma’arif, hal. 306 serta 307. (Muh Abduh Tuasikal/rumaysho. com).
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar