Reshuffle Kabinet, Jokowi Pastikan Rombak Menteri Ekonomi

Presiden Joko Widodo mengungkapkan bakal merombak menteri bagian ekonomi dalam kabinet kerja pada beberapa ahli ekonomi yang mendatanginya, Senin 29 Juni 2015. Ekonom dari Kampus Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, menyampaikan Jokowi mengerti kemampuan beberapa menteri masih tetap dibawah tujuan.

“Kalau sekarang ini ada orang yang pas, bakal segera saya lantik, ” kata Tony selesai pertemuan di Istana Merdeka tempo hari, menirukan perkataan Jokowi. Ada juga beberapa ekonom, diantaranya dari Bank Mandiri sekalian ketua panitia seleksi calon pemimpin KPK, Destry Damayanti ; ekonom Perbanas, Raden Pardede ; dan Komisaris Paling utama PT Telkom Hendri Saparini. ‎

Tony berujar, Jokowi sadar atas buruknya kemampuan bidang ekonomi. Walau menteri bagian ekonomi di isi orang yang dikira mumpuni, sebagian indikator perekonomian, seperti kurs rupiah, inflasi, sampai perkembangan ekonomi, masih tetap jauh dari harapan.

“Hanya tidak ada sosok yang dapat mengatur, ” kata dia. Jokowi, kata Tony, tidak khusus menyebutkan siapapun menteri yang berkinerja jelek. “Ibarat main bola, banyak pemain bagus namun tidak ada playmaker. "

Bekas Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif juga menangkap isyarat Presiden bakal merombak kabinet. " Saya saksikan isyaratnya iya, namun saya tidak ingin mendahului, " kata Syafii sesudah lakukan pertemuan sepanjang 45 menit di Istana Negara tempo hari. Ia menjumpai Jokowi mulai sejak jam 10. 30 berbarengan politikus Partai Amanat Nasional, Sutrisno Bachir.

Analis dari LBP Interprise, Lucky Bayu Purnomo, menyebutkan Presiden butuh merombak tim ekonomi. Argumennya, perkembangan ekonomi saat ini tidak sebaik masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Ada gap perolehan yang besar. Dulunya 5, 12 %, saat ini di kuartal ke-2 cuma 4, 71 %, ” kata Lucky tempo hari.

Lucky menyoroti kemampuan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia serta Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Lucky berasumsi Sofyan belum dapat mengharmoniskan kementerian bidang ekonomi. Puan dikira belum berperan pada pendapatan negara. Gobel dikira belum dapat mengatur inflasi yang saat ini ada di level paling tinggi di banding lima th. lantas. “Harga barang pokok di market telah naik, tanpa ada kontrol, ” tuturnya.

Sofyan mengakui siap dicopot bila pencapaiannya dikira jelek. " Bila saya tidak popular serta di-reshuffle, tidak ada permasalahan, " ‎ kata Sofyan, 22 Juni lantas. “Itu kan hak Presiden. ”

Rachmat Gobel mengakui tidak ambillah pusing atas gagasan perombakan kabinet yang disebut hak Presiden. " Bila diletakkan dimana saja, ya tidak apa-apa, " kata dia.

Wakil Presiden Juiceuf Kalla mengaku pertemuan dengan beberapa ekonom menyinggung masalah kemampuan menteri ekonomi. " Kami mau dengarkan pihak pakar agar ada pandangan yang balance untuk pemerintah, " tuturnya.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan Presiden memerlukan inspirasi baru untuk merampungkan persoalan ekonomi. ‎ " Presiden sadar tantangan yang dihadapi cukup berat, jadi memanglah butuh kemampuan baru serta inovasi, " kata Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan. Tetapi ia menampik menyatakan bahwa kemampuan baru serta inovasi yang ditujukan disimpulkan juga sebagai perombakan kabinet.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar