TNI AL Terus Antisipasi Perompakan di Selat Malaka

Western Quick Fleet Response (WFQR) atau unit pekerjaan spesial yang bertugas lakukan pengamanan di perairan Selat Malaka sampai Laut Cina Selatan dapat dibuktikan dapat menghimpit usaha perompakan di seputar Selat Malaka. Dibuat pada awal th. ini, WFQR ada dibawah deretan Komando Armada RI Lokasi Barat (Koarmabar).

Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Ade Supandi menyampaikan, pola kerja WFQR itu yaitu lakukan kesiap-siagaan dalam menindak seluruhnya kondisi atau keadaan yang mencurigakan di lokasi perairan Selat Malaka. ''Misalnya ada laporan-laporan keraguan bakal dirampok, kami senantiasa standby di daerah itu. Hingga kami dapat dihubungi serta dapat merecheck ke kapal itu, '' tutur Ade waktu terima wartawan di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (27/6).

Ade memberikan, dalam usaha pengamanan di lokasi perairan, hubungan kerja juga dikerjakan dengan otoritas keamanan negara tetangga, seperti Malaysia melalui Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Paling akhir, kerja sama itu terjalin apik waktu WFQR serta APMM ikut serta dalam usaha pencarian kapal tanker punya Malaysia, MT Orkin Harmony, yang sempai dibajak pada sekian waktu lalu.

KSAL mengaku, kemampuan yang ditunjukan WFQR atau tim reaksi cepat itu telah cukup efisien dalam menghimpit tindakan pembajakan, terutama di seputar Selat Malaka. ''Bagus kok. Saya telah nanya, dari pengalaman Pangarmabar, Western Fleet Response ini kerapkali bisa laporan International Maritime Bureau. Kami segera tindaklanjuti, kami teliti, serta sesaat penelusuran nihil. Ada kejadian-kejadian apaun di lokasi perairan, mereka dapat (mengatasi dengan cepat, '' tutur Ade.

Bahkan juga, belajar dari kesuksesan WFQR menghimpit usaha kejahatan serta perompakan di lokasi perairan Selat Malaka, Ade mengungkap, pihak Malaysia punya niat bangun unit sama. Memanglah bila dibanding dengan negara tetangga serta di regional, baru Indonesia yang mempunyai pengembangan unit dengan pekerjaan spesial seperti ini. ''Untuk sesaat, kami yang establish. Malaysia, dari laporan Pangarmabar, akan aktifkan unit seperti itu, '' papar Ade.

Berkenaan potensi kerja sama patroli pengamanan yang dikerjakan pada WFQR serta APMM pada saat yang akan datang, Ade menuturkan, sesungguhnya telah ada perbincangan dengan pihak Malaysia masalah lanjutan kerja sama itu. Tetapi, kerja sama itu akan tidak sama-sama melewati perbatasan wiayah negara semasing serta mesti sesuai sama koordinat patroli yang dipunyai semasing pihak.

Meski demikian, bukanlah mustahil pada saat yang akan datang ada hubungan kerja yang lebih intensif. ''Ada kemungkinan untuk mengekfektifkan komunikasi serta penguatan infrastruktur untuk patroli, seperti surveilance serta pertukaran info intelijen, '' papar bekas Kasum TNI itu.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar