TNI Kirim Data Pelanggaran Malaysia di Ambalat, Minta Pemerintah Tegas

TNI telah kirim detil koordinat pelanggaran lokasi yang dikerjakan Malaysia di Blok Ambalat di Selat Makassar pada Kementerian Koordinator Politik Hukum serta Keamanan. Surat itu nanti diteruskan ke Kementerian Luar Negeri.

Kemenlu lalu mengemukakan nota memprotes ke otoritas Malaysia. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Fuad Basya menjelaskan pelanggaran lokasi hawa terutama berlangsung di langit Ambalat, segi timur pantai Kalimantan.

 " Telah segera dilaporkan pada Kemenpolhukam untuk dilanjutkan pada Kemenlu mulai sejak minggu tempo hari, " kata Fuad waktu dihubungi, Rabu (24/6/2015).

Malaysia, sebut Fuad, tidak cuma sering tidak mematuhi zona hawa Ambalat, namun juga lokasi lain punya RI. Modus Malaysia, kata dia, adalah coba masuk dari pinggir perbatasan Indonesia.

Tetapi, Malaysia cuma berani bila lokasi hawa Kalimantan serta Sulawesi tidak dijaga. “Jika pesawat kita ada disana, mereka tidak ingin lakukan itu. Tetapi bila mereka ketahui tidak ada pesawat di Tarakan, mereka masuk. Bila kita kejar dari Jawa, mereka keburu hilang, " tutur Fuad.

Untuk menghindar pelanggaran hawa berulang di Ambalat, TNI Angkatan Laut serta Angkatan Hawa mengadakan Operasi Sakti di seputar Blok Ambalat. Ke-2 matra TNI itu turunkan alat paling utama system persenjataan mereka seperti tiga kapal perang (KRI), dua pesawat Sukhoi Su-27 serta Su-30, serta tiga F-16 Fighting Falcon.

TNI, tandas Fuad, mendorong Pemerintah RI selekasnya ajukan nota memprotes ke Malaysia atas pelanggaran lokasi hawa. Ia cemas, bila mulai sejak awal pemerintah tidak tegas, jadi lokasi yang kaya sumber minyak itu bakal alami nasib sama dengan Pulau Sipadan serta Ligitan yang terlepas dari RI serta jatuh ke tangan Malaysia.

 " Dapat berlangsung seperti Sipadan serta Ligitan. Argumen Malaysia (dalam masalah Sipadan serta Ligitan) yaitu lantaran mereka melewati lokasi itu serta kita biarlah, ” tutur Fuad.

Berkenaan pelanggaran lokasi oleh Malaysia, Panglima TNI Jenderal Moeldoko pada awal mulanya menyampaikan, sekarang ini yang terutama yaitu tingkatkan koordinasi serta kerja sama juga dengan Malaysia. Hal semacam itu supaya masalah pelanggaran lokasi tak berlangsung di masa datang.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar