Keadaan ini bikin warga yang biasanya bermata pencaharian juga sebagai nelayan itu malas melaut seperti umumnya. Warga mengakui pilih tak melaut lantaran takut berlangsung suatu hal.
Salah satu tokoh orang-orang setempat, Ahmad Ali pada Kompas. com waktu dihubungi dari Ambon menyampaikan pergantian air laut dari kebiruan jadi merah seperti darah bikin warga pesisir di pulau itu saat ini terasa sangatlah cemas. Warga cemas lantaran peristiwa itu baru pertama kalinya disaksikan.
“Hampir semua orang-orang di pulau ini di buat geger waktu lihat air laut beralih seperti darah, ” kata Ahmad.
Fenomena itu juga menyebabkan beragam spekulasi di orang-orang yang menempati pulau kecil yang ada pada gugusan Kepulauan Banda itu. Warga berasumsi bila air laut yang mendadak beralih seperti darah itu tandanya bakal berlangsung sesutu.
“Ini pasti pertada bakal berlangsung suatu hal, namun kita belum tahu apa yang bakal berlangsung, mudah-mudahan tak tandanya bahaya, ” kata Alwi salah satu warga lain.
Pergantian air laut jadi seperti darah ini spontan bikin warga pesisir yang biasanya bermata pencaharian juga sebagai nelayan di pulau itu pilih tak melaut serta cuma melakukan aktivitas dirumah.
“Tidak ada yang berani melaut, kami sendiri takut ke laut lantaran memanglah air lautnya seperti darah, ” tuturnya.
Tidak cuma warga Pulau Ai, fenomena pergantian air laut jadi seperti darah itu juga menyebabkan kehebohan sendiri di media sosial seperti facebook. Salah satu pemakai account facebook bernama Salman bahkan juga berspekulasi bila pergantian itu yaitu pesan pada warga pulau itu supaya lebih waspada.
“Air laut beralih seperti darah, Ini suatu tandanya supaya warga lebih hati-hati di bln. puasa ini, ” kata Salman.
0 komentar:
Posting Komentar