Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono menyebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berhasil mensinergikan program periode panjangnya dengan program periode pendek. Hal semacam ini menyusul pidato Jokowi pada awal mulanya yang menyampaikan pemerintah bakal merencanakan konsentrasi di proyek infrastruktur pada periode menengah serta periode panjang.
Pada awal mulanya, hal semacam ini pernah disinggung Presiden Jokowi waktu ia menghadiri acara Bersilahturahmi dengan Dunia Usaha 'Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi' di JCC, Kamis (9/7). Menurut Jokowi, buruknya infrastruktur jadi kendala untuk mesin perkembangan ekonomi. Perbaikan infrastruktur ini utama untuk menghimpit cost distribusi.
Inspirasi ini, menurut Ferry, sama dengan yang dikemukakan oleh Daendels pada saat penjajahan. Waktu itu orang-orang di negeri penjajah malah miskin. Saat ini, inspirasi itu menurut dia kembali dipaksakan. " Infrastruktur seakan jawaban, " tuturnya waktu mendatangi Kantor Republika di Jakarta, Jumat (10/7).
Ferry menyebutkan, untuk bangun infrastruktur harusnya bidang industri telah lebih dahulu ada serta berkembang. Infrastruktur semestinya diposisikan juga sebagai pendukung serta penghubung. " Di Indonesia, infrastrutur dibangung di dalam orang-orang yang belum ada industrinya, " lanjut dia.
Menurut dia, banyak elemen mendasar yang belum dikerjakan. Ia juga menyebutkan nasib petani serta nelayan yang semakin terpinggirkan. Persoalan ini adalah efek dari pemerintah yang salah konsentrasi dalam bikin program serta kebijakan.
Ia mengusulkan, pemerintah semestinya bikin stratifikasi sosial. Ini dibutuhkan agar program pemerintah tak terlampau digeneralisir seperti yang berlangsung sekarang ini. " Program saat ini senantiasa disamaratakan, Pemerintah Jokowi tidak berhasil lihat persoalan itu, " ungkap dia.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar