Kisah miris Nasiran & Ibunya hidup di hutan hingga berperilaku aneh

Sampai kini kebanyakan orang mengira manusia yang hidup di rimba hanya Tarzan. Tetapi, sangkaan itu nyatanya salah. Lantaran di Aceh sudah diketemukan seseorang ibu serta anak laki-lakinya hidup bertahun-tahun didalam belantara rimba rimba.

Cerita miris ini tersingkap waktu keduanya diketemukan oleh warga yang tengah mencari batu giok di rimba pedalaman Blang Pidie, Aceh. Beritanya ibu serta anak itu tinggal di rimba sepanjang bertahun-tahun, mulai sejak berlangsung perseteruan di Aceh.

Keadaan mereka juga demikian memprihatinkan. Sang Ibu alami buta serta tak dapat bicara. Sedang anaknya yang di panggil Nasiran berumur kurang lebih belasan th. itu berlaku aneh serta tidak lumrah. Dia tidak ingin kenakan pakaian, tak dapat berkomunikasi, jalannya merangkak, serta ada banyak keganjilan yang lain.

Sekarang ini Nasiran dan Ibunya tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh. Mereka juga di letakkan di ruangan isolasi untuk perlakuan lebih intensif.

Tersebut cerita Nasiran dan Ibunya yang hidup bertahun-tahun di rimba :

1. Belasan th. tinggal di rimba, Nasiran berlaku tidak aneh
Seputar dua minggu lantas petugas Instalasi Kritis Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh, merasakan satu anak laki-laki berbarengan ibunya ditempatkan di ruang parkir IGD. Anak itu pertama diketemukan di pedalaman Blang Pidie, Aceh Selatan.

Anak itu bernama Nasiran berumur seputar 15 th. serta saat ini dirawat dalam kamar isolasi ruangan Seureune I RSUZA. Anak ini sangat terpaksa mesti dimasukkan dalam ruangan spesial lantaran bertingkah aneh seperti tidak ingin bicara serta tidak ingin memakai baju.

Bahkan juga pihak rumah sakit mesti tutup jendela kamar dengan koran untuk menjaga Nasiran. Karena, waktu lihat ke luar, Nasiran senantiasa minta keluar bahkan juga mengamuk minta untuk memanjat pohon yang ada diluar kamar.

Pantauan merdeka. com, tubuh Nasiran tampak sangatlah kurus. Tingkah ganjil juga kerap dipertunjukkan waktu lihat beberapa orang. Bahkan juga Nasiran seringkali jalan dengan cara merangkak dengan memakai kaki serta ke-2 tangannya. Tangan Nasiran juga tampak panjang, tak sama dengan umumnya.

Nasiran juga sering mengonsumsi apa pun benda yang ada dihadapannya. Diluar itu waktu buang air besar serta kecil, berantakan dalam ruangan itu. Nasiran tak masuk dalam kamar mandi waktu buang air.

Sedang ibunya telah memakai baju komplit yang didapatkan oleh pihak RSUZA. Walau demikian ibu itu tidak bisa lihat dengan cara terang.

Waktu lapar maupun haus, Nasiran cuma memberi bhs isyarat. Nada yang keluar waktu Nasiran minta makanan juga sangatlah ganjil. Tidak sama dengan suara-suara manusia yang lain.

 " Mereka tak dapat bicara, ibunya juga kurang pandangan, " kata saudaranya, Salman.

Info yang dikumpulkan merdeka. com, keduanya diketemukan oleh pencari batu giok di rimba pedalaman Blang Pidie. Waktu diketemukan, keduanya sama-sama berpelukan.

Keduanya diberitakan telah lama mengungsi dalam rimba mulai sejak perseteruan dahulu seputar 10 th. silam. Diprediksikan, waktu mengungsi Nasiran masih tetap berumur seputar 5 th..

 " Mereka itu telah sangatlah lama tinggal di rimba mulai sejak perseteruan Aceh dahulu, jadi tidak pernah turun, " tukasnya.

Disamping itu waktu dikerjakan konfirmasi kepada pihak RSUZA, Banda Aceh, Wakil Direktur Bagian Service, RSUZA, dr Azharuddin waktu dihubungi belum bersedia memberi komentar. Walau demikian, dia meminta untuk kembali pada hari Senin.

 " Senin kelak ya, saya terangkan, " secara singkat.

2. Berperilaku aneh, Nasiran BAB asal-asalan serta tidak ingin dibersihkan
Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh sekarang ini tengah mengatasi satu pasien berumur 14 th. yang berperilaku ganjil. Anak ini diketemukan oleh warga di Blang Pidie, Aceh Barat Daya (Abdya) Aceh dalam belantara rimba rimba.

Pasien ini adalah rujukan dari Rumah Sakit Umum (RSU) Teungku Peukan, Blang Pidie, Abdya, Aceh. Sesuai sama surat rujukan, pasien yang mempunyai tingkah aneh serta tak dapat berkomunikasi bernama Nasiran serta taksiran umur 14 th..

Dokter RSUZA yang mengatasi Nasiran, dr Mars Nashrah, SpA menyampaikan, waktu dirujuk ke RSUZA, Banda Aceh pasien ini alami kekurangan gizi. Nasiran berbadan kurus serta tidak bisa bicara. Cuma memberi kata isyarat apabila akan meminta suatu hal.

 " Ada tingkah laku tidak cocok seusianya pada pada pasien ini, tubuh kurus serta kurang gizi, " kata dr Mars Nashrah, SpA, Senin (11/5) di RSUZA, Banda Aceh.

Tuturnya, berat tubuh Nasiran saat ini cuma 15, 6 kg dengan umur 14 th.. Seseorang remaja seusianya berat tubuh mesti kian lebih itu, hingga perlakuan medis sekarang ini menata ulang pola makan serta konsumsi gizi Nasiran.


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar