Instansi kemanusiaan Tindakan Cepat Tanggap (ACT) serta IOM bangun shelter (tempat tempat tinggal) untuk pegungsi Rohingnya di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kutamakmur, Aceh Utara, Propinsi Aceh, dengan nilai Rp6 miliar.
Direktur Eksekutif ATC Sri Eddy Kuncoro di Lhokseumawe, Senin, menyampaikan, dana untuk pembangunan shelter bersumber dari sumbangan orang-orang serta dana yang dialokasikan dari luar negeri untuk perlakuan permasalahan pengungsi Rohingnya.
Berdasar pada perjanjian dengan Pemerintah Aceh Utara, untuk pembangunan shelter untuk pengungsi Rohingnya jadi tanggung jawab ACT serta International Organization for Migration (IOM).
" Shelter ini bakal di bangun sejumlah 120 unit, diluar itu, akan di bangun Mesjid serta Poliklinik dan tempat bermain untuk anak-anak. Nanti bakal di bangun kolam untuk budidaya ikan air tawar, " katanya.
Menurutnya, design shelter itu sudah disediakan sesuai sama keperluan, umpamanya untuk mereka yang disebut pasangan suami-istri jadi bakal diberikan shelter spesial serta bakal dikerjakan pembelahan untuk laki-laki serta wanita.
Pembangunan shelter itu diperkirakan paling cepat usai saat sebelum masuk bln. suci Ramadhan, jika tak terkejar jadi diperkirakan pelaksanaannya paling lambat saat sebelum hari raya Idul Fitri.
" Sembari menanti shelter itu usai, jadi sejumlah 332 pengungsi Rohingnya yang masih tetap ditampung di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Lega, bakal selekasnya dipindahkan ke gedung BLK Desa Balang Adoe, " katanya.
Jumlah tenaga kerja yang disediakan untuk pembangunan shelter itu sejumlah 100 orang, datang dari Pulau Jawa serta beberapa tenaga kerja datang dari desa setempat serta tenga kerjanya bekerja dengan system shift, yang bertukaran waktu siang serta malam.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar