Ingat 'Si Kentung' film Tuyul & Mbak Yul? Kisahnya sungguh tragis

Bila anda pernah melihat sinetron Tuyul serta Mbak Yul, anda pasti mengetahui salah satu ciri-ciri bernama Si Kentung, jin paling tambun dalam sinetron itu. Lama tak nampak di monitor kaca, Bambang Triyono, pemeran Si Kentung melakukan kehidupan dalam keadaan terpuruk serta betul-betul miskin.

Hal semacam itu disibakkan oleh seseorang pegawai Dinas Sosial DIY, Feriawan Agung Nugroho yang melihat sendiri keadaan Bambang. Waktu akan bertugas untuk menyambangi lanjut usia, Feri kaget bukanlah kepalang saat lihat calon 'pasien'nya itu yaitu bekas artis yang pernah tenar di masa 90-an.

'Si Kentung' pernah tinggal di salah satu kamar kos-kosan di RT 5 RW 15, Ngangkruk, Sardonoharjo, Sleman, Yogyakarta. " Saya kesana diantar oleh salah seseorang relawan dari Forkom Lanjut Umur. Satu kamar sebagai berkesan sempit ukuran 3x4, sedikit bau tidak enak, saya betul-betul bersua Bambang Triyono, pemeran Kentung, " catat Feri yang diambil brilio. net dari Kaskus, Minggu (28/6).



Keadaan Kentung, menurut Feri, sangat memprihatinkan. Dia tidak mampu lagi berdiri. Untuk beralih saja, Kentung mesti bersusah payah dengan menggelundungkan tubuh. Sepanjang 3 bln., Bambang dengan kata lain Si Kentung menghuni kos itu yang dibiayai oleh beberapa relawan.

Berdasar pada narasi Kentung yang didengar Feri, keadaan yang dirasakannya sekarang ini tak lain lantaran rutinitas berfoya-foya di saat lantas. " Ibaratkan sekarang ini, satu hari mengeruk lima juta rupiah atau bahkan juga lebih, telah umum. Sayang, bahwa rupiah yang mengalir ke kantongnya seakan tanpa ada barokah. Satu hari dia memperoleh duit, satu hari itu juga duit dapat habis tanpa ada bekas, " paparnya.

Keadaan itu makin kronis waktu Bambang alami kelumpuhan. Th. 2010, dia tidak lagi dapat melakukan aktivitas dengan cara normal. Badai kehidupan selalu menimpa hidupnya, Satu tahun lalu, istri Bambang menuntut cerai dianya. Alhasil, dia juga makin frustasi serta terpuruk. Si Kentung yang dahulu berlimpah harta mesti menggelandang untuk penuhi keperluan sehari-hari.

 " Saat seorang telah terpuruk seperti dia, seperti sampah, jangankan ditolong, seumpama ketemu di jalan, melihat juga tak. Diusir dari satu tempat ke tempat lain, pada akhirnya dia diketemukan kader lanjut usia serta diletakkan di kost simpel ini. Makan apa yang ada, jikalau satu hari cuma dapat masuk tiga sendok nasi, itu telah alhamdulillah, " kata Feri.

Sedang anaknya cuma sesekali mengunjunginya. Anaknya juga tidak dapat banyak berbuat lantaran pendapatan juga sebagai tukang bersihkan piring yg tidak seberapa. " Saat ini, dia mengharap kami dari pemerintah untuk mengulurkan tangan kepadanya, " kata dia.

Cerita ini ditulis Feri pada Desember 2014 silam. Tetapi, narasi hidup Bambang Triyono kembali menghebohkan netizen di website komune Kaskus pada hari Minggu (28/6). Menurut info teranyar, Bambang sekarang ini telah wafat. Mudah-mudahan cerita hidupnya dapat jadi pelajaran untuk kita seluruhnya.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar