" Ada sepuluh negara yang berbatasan segera dengan Indonesia tersebut dengan masalahnya. Permasalahan perbatasan, tak dapat dikerjakan cuma dengan cuap-cuap, mesti gunakan batu akik (detterent effect, red), ” kata Hasanuddin sembari mengepalkan ke-2 tangan serta menunjukkan batu akiknya waktu jadi pembicara diskusi di kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (22/6).
Pensiunan TNI dengan pangkat paling akhir mayor jenderal itu lalu menceritakan keadaan Pulau Nipah di Kepulauan Riau yang berdekatan dengan Singapura. Pulau Nipah pernah hampir terbenam, sesaat Singapura selalu memperluas lokasi daratannya dengan pasir laut dari lokasi Kepulauan Riau.
Karena itu TNI juga tidak ingin hilangnya Pulau Nipah berimbas pada batas lokasi RI” “TNI segera menguruk pulau itu sampai terlihat serta ada prajurit di situ untuk mengawasi lalu-lintas kapal asing masuk lokasi Indonesia, " tutur bekas Sekretaris Militer Kepresidenan ini.
Saat sebelum Pulau Nipah diuruk serta dijaga TNI, lanjutnya, kapal-kapal asing seenaknya sendiri berlalu-lalang serta buang sauh di pulau yang dengan cara administrasi masuk lokasi Kota Batam itu. " Sesudah diuruk serta ada anggota TNI di situ, setiap hari cuma meneropong-neropong, kapal dari Singapura menjauh. Walau sebenarnya teropong itu juga rusak, " ungkap politikus PDIP ini.
Terkecuali mengawasi, kata Hasanuddin, personel TNI di Pulau Nipah juga jadi punya kebiasaan jadi nelayan. " Upah mereka dari Mabes TNI datang tiga bln. sekali. Untuk menutupinya, prajurit mesti mancing, " ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar