HAI SANGSUAMI! BACA KISAH SEDIH INI DAN MARI KITA TIRU

Pernikahan itu sudah jalan 4 th., tetapi pasangan itu belum dikaruniai seseorang anak.
Tanpa ada sepengetahuan siapa saja, pasangan itu pergi ke salah seseorang dokter untuk konsultasi, serta melakukan kontrol. Hasil lab menyampaikan bahwa sang istri yaitu wanita yang mandul, sesaat sang suami tak ada permasalahan apa pun serta tak ada harapan untuk sang istri untuk sembuh dalam makna tak ada kesempatan baginya untuk hamil serta memiliki anak. Lihat hasil seperti itu, sang suami mengatakan : " inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, lantas menyambungnya dengan perkataan : Alhamdulillah.

Lantas sang suami seseorang diri masuk ruangan dokter dengan membawa hasil lab serta sekalipun tak memberi tahu istrinya serta membiarkan sang istri menanti di ruangan tunggulah wanita yang terpisah dari golongan laki-laki. Sang suami berkata pada dokter, " Saya bakal panggil istri saya untuk masuk ruang, walau demikian, tolong, kelak dokter terangkan pada istri saya bahwa masalahnya ada pada saya, sesaat dia tak ada permasalahan apa-apa ". Kontan saja sang dokter menampik serta terheran-heran. Walau demikian sang suami selalu memaksa dokter, pada akhirnya sang dokter sepakat.

Sang suami memanggil sang istri yang sudah lama menunggunya, serta terlihat pada berwajah rasa sedih serta kemuraman. Lantas berbarengan sang istri ia masuk ruangan dokter lantas meminta sang dokter buka amplop hasil lab, untuk membaca serta menelitinya, serta lalu ia berkata :
 " ... Oooh, nyatanya Ayah yang mandul, sesaat istri Ayah tak ada permasalahan, serta tak ada harapan untuk Ayah untuk sembuh. Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata : inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, serta tampak pada raut berwajah, muka seorang yang menyerah pada qadha serta qadar Allah.

Lantas pasangan suami istri itu pulang ke tempat tinggalnya, serta dengan cara perlahan-lahan tetapi pasti, tersebarlah berita perihal rahasia itu ke beberapa kerabat serta sanak saudara. Lima th. berlalu dari momen itu serta pasangan itu terus bersabar, hingga pada akhirnya datanglah detik-detik yang sangatlah menegangkan, di mana sang istri berkata pada suaminya, " Wahai Suamiku, saya sudah bersabar sepanjang 9 th., saya tahan-tahan untuk bersabar serta tak meminta cerai darimu, serta sampai kini kebanyakan orang berkata : " begitu baik serta shalihahnya sang istri itu yang selalu setia mengikuti suaminya sepanjang 9 th., walau sebenarnya dia paham bila dari suaminya, ia akan tidak beroleh keturunan ".

Tetapi, saat ini terasa saya telah tak dapat bersabar lagi, saya mau engkau menceraikan saya, supaya saya dapat menikah dengan lelaki lain serta memiliki keturunan darinya, hingga saya dapat lihat anak-anakku, menimangnya serta mengasuhnya.
Sang suami lalu berkata : " Sabar dik, ini yaitu ujian dari Allah untuk kita, bersabarlah..
Pada akhirnya sang istri berkata : " Baiklah, saya bakal cobalah bersabar serta menahan kesabaranku setahun lagi. Sang suami sepakat, serta dalam dianya, dipenuhi harapan besar, mudah-mudahan Allah berikan jalan keluar yang paling baik untuk keduanya.
Sekian hari lalu, mendadak sang istri jatuh sakit, serta hasil lab menyampaikan sang istri alami tidak berhasil ginjal. Mendengar info itu, jatuhlah psikologis sang istri, terpuruk serta menangis tidak ada henti.

Sang istri juga bed rest dirumah sakit. Di waktu yang genting itu, mendadak suaminya berkata : " Maaf ya dik, saya ada panggilan pekerjaan keluar negeri, serta mesti selekasnya pergi. Saya mengharapkan mudah-mudahan engkau baik-baik saja ". " Sang istri makin sedih, dalam situasi terpuruk seperti ini, ia mesti berjuang menahan sakit sendiri tanpa ada suami di dekatnya.
 " Ya, saya bakal pergi lantaran pekerjaan serta sekalian mencari donatur ginjal, mudah-mudahan bisa ". Kata sang suami.
Tidak lama sesudahnya, diberitakan ada donatur untuk sang istri serta bakal selekasnya dikerjakan pembedahan.

Selang saat lalu, Alhamdulillah operasi sukses dengan sangatlah baik. Sesudah satu minggu berlalu, sang suami datang, serta tampaklah pada berwajah sinyal tanda orang yang kelelahan.
Serta subhanallah... Sesudah 9 bln. dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Jadi bergembiralah pasangan itu, keluarga besar serta beberapa tetangga. Situasi rumah tangga kembali normal, serta sang suami sudah merampungkan study S2 serta S3-nya di suatu fakultas Syari'ah serta sudah bekerja juga sebagai seseorang panitera di suatu pengadilan di Jeddah. Ia juga sudah merampungkan hafalan Al-Qur'an serta memperoleh sanad dengan kisah Hafs, dari 'Ashim.

Disuatu hari, sang suami ada panggilan pekerjaan dinas jauh, serta ia lupa menaruh buku hariannya dari atas meja, buku harian yang sampai kini ia sembunyikan. Serta tanpa ada berniat, sang istri memperoleh buku harian itu, membuka-bukanyadan membacanya. Nyaris saja ia terjatuh pingsan waktu temukan rahasia perihal diri serta rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung dengan penyesalan yang mendalam. Ampuni saya ya Allah, ampuni saya wahai suamiku. Demikian mulia sekali hatimu, serta begitu malunya saya.. sekian jerit hati sang istri.

Sesudah agak reda, ia menelpon suaminya, serta menangis sejadi-jadinya, ia berulang-kali mengulang permintaan maaf pada suaminya. Sang suami cuma bisa membalas nada telpon istrinya dengan tangisan juga. Ya dik, … Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidaklah orang lain tetapi Sang Suami tersebut. Ya, suaminya sudah menghibahkan satu ginjalnya untuk sang istri. Serta sesudah momen itu, sepanjang 3 bulanan, sang istri tak berani memandang muka suaminya. Bila ada kepentingan, sang istri bicara dengan menundukkan kepalanya, lantaran tak ada kemampuan untuk memandangnya sekalipun.

***
Teman dekat, sekianlah suatu cerita riil yang mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmahnya. Bahwa menikah sebenarnya tidaklah cuma melampiaskan nafsu yang telah bergolak, menikah yaitu BAI’AT kita pada Allah SWT untuk bangun suatu Komune Paling kecil yang menegakkan Ketentuan Allah SWT,

Saat Ketentuan Allah SWT itu kita tegakkan berbarengan pasangan hidup kita jadi yang tejadi yaitu Keindahan, Ketenteraman, Kedamaian, Kebahagiaan serta Ketenangan, serta inilah Modal untuk MEMACU mencapai VISI Keummatan yang semakin besar yakni Kaaffatan Linnas serta Rahmatan Lil’Alamin, menyebar Kasih Sayang seluas-luasnya untuk anggota faedah pada semua ummat.

Allah subhana wa Ta a'la berfirman :
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Q.S. Ar Ruum, 030:021)
"Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya." (Q.S. Al A'raf, 007:189)
Klik 'VOTE' dan 'Bagikan'
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar